Sunday, September 28, 2014



 The Tree
 
 
Terbesit jelas dibenaku  beberapa tahun yang  lalu
Suasana yang begitu mencekam dan begitu menakutkan.
Masih sangat terngiang moment-moment saat itu..
Masih terbayang jelas hingga sekarang..
Tiba-tiba saja mereka datang dan seperti merencanakan sesuatu..
Sesuatu yang sepertinya tidak kusukai..
Aku begitu ketakutan ketika melihat seluruh keluargaku seketika dibantai oleh mereka..
Satu persatu..
Di cabik dan Diseret dengan keji...
Aku Mendengar jeritan-jeritan mereka..
Begitu jelas terdengar..
Benda-benda yang mereka bawa dengan sekejap memutilasi tubuh saudara-saudaraku..
Tubuh mereka seketika  menjadi serpihan- serpihan yang terbuang begitu saja..
Sebagian juga hanyut dibawa oleh arus sungai..
Hutan berubah menjadi tempat yang begitu mengerikan.
Banyak kobaran api dimana-mana..
Para burung terbang memecah tidak menentu..
Panik mencari anak-anak mereka yang masih berada di dalam sangkar yang mungkin tlah menjadi korban..
Aku tak sanggup jika melihat moment itu.
Sangat menyedihkan..
Sekarang hanya tinggal aku sendiri..
Berdiri di antara gedung-gedung yang menjulang tinggi dan begitu megah..
Ya! hanya tinggal aku.
Sekarang Aku berdiri di sebuah taman kecil.
Taman yang tepat berada di tengah kota yang dulunya adalah  sebuah  hutan..
Yang dulunya adalah sebuah rumah bagiku,
Namun tidak sekarang.
Sungguh sangat berbeda.
Sekarang penuh dengan keramaian..
Banyak anak-anak yang bermain di sekelilingku,
Namun dibalik semua itu tetap saja aku masih merasa sepi.
Tetap saja aku masih merasakan rindu yang amat sangat dengan seluruh keluargaku.
Rindu akan keceriaan yang dulu.
Rindu menikmati ketenangan suara Alam yang indah..
Tak ada lagi burung-burung yang berkicau di atas ranting-rantingku..
Tidak ada lagi suara gemericik aliran sungai yang mencerminkan kejernihannya..
Tidak ada aroma angin yang sejuk..
Tidak ada lagi..
Yang ada hanyalah suara keributan..
Suara-suara yang membuatku tidak tenang..
Hanya ada gumpalan-gumpalan asap hitam yang keluar dari cerobong-cerobong pabrik..
Dan dari berbagai kendaraan..
Semua suasana itu menyadariku.
Bahwa sekarang aku hanyalah sebatang pohon yang pemurung..
Aku hidup sudah sangat lama.
Banyak yang sudah berubah..
Termasuk Tubuhku..
Ternyata aku sudah mulai Menua.
Akar dan ranting-rantingku sudah mulai rapuh.
Daun-daunku sudah  tak selebat dan serimbun dulu..
Aku pun sudah tidak segagah dulu.
Tubuhku sudah mulai membungkuk..
Selalu terbesit dibenakku..
Andai aku ikut menjadi korban dalam pertikaian di waktu itu..
Andai aku tak dibiarkan hidup sendiri oleh mereka disini.
Andai aku tidak menjadi yang terpilih.
Andai di waktu itu aku bisa memohon kepada mereka.
Aku ingin memohon untuk membiarkan aku dan seluruh keluargaku untuk tetap hidup.
Memohon untuk tidak menjatuhkan tubuh  kami dengan paksaan dan cara yang begitu kejam.
Membiarkan kami hidup sampai daun-daun kami mengering dan berguguran secara alami.
Membiarkan kami untuk merasakan masa tua kami.
Hidup dengan ketenangan dan memberi manfaat bagi semua makhluk di bumi..
Tidak ada ketakutan..
Tidak ada kekejian..
Dan tidak ada Penebangan Liar..
Disini..
Dirumah kami..
Di bumi kita ini.