The Tree
Terbesit jelas dibenaku
beberapa tahun yang lalu
Suasana yang begitu
mencekam dan begitu menakutkan.
Masih sangat terngiang
moment-moment saat itu..
Masih terbayang jelas
hingga sekarang..
Tiba-tiba saja mereka
datang dan seperti merencanakan sesuatu..
Sesuatu yang sepertinya
tidak kusukai..
Aku begitu ketakutan
ketika melihat seluruh keluargaku seketika dibantai oleh mereka..
Satu persatu..
Di cabik dan Diseret
dengan keji...
Aku Mendengar jeritan-jeritan
mereka..
Begitu jelas
terdengar..
Benda-benda yang mereka
bawa dengan sekejap memutilasi tubuh saudara-saudaraku..
Tubuh mereka seketika menjadi serpihan- serpihan yang terbuang
begitu saja..
Sebagian juga hanyut
dibawa oleh arus sungai..
Hutan berubah menjadi
tempat yang begitu mengerikan.
Banyak kobaran api
dimana-mana..
Para burung terbang
memecah tidak menentu..
Panik mencari anak-anak
mereka yang masih berada di dalam sangkar yang mungkin tlah menjadi korban..
Aku tak sanggup jika
melihat moment itu.
Sangat menyedihkan..
Sekarang hanya tinggal
aku sendiri..
Berdiri di antara
gedung-gedung yang menjulang tinggi dan begitu megah..
Ya! hanya tinggal aku.
Sekarang Aku berdiri di
sebuah taman kecil.
Taman yang tepat berada
di tengah kota yang dulunya adalah sebuah hutan..
Yang dulunya adalah
sebuah rumah bagiku,
Namun tidak sekarang.
Sungguh sangat berbeda.
Sekarang penuh dengan
keramaian..
Banyak anak-anak yang
bermain di sekelilingku,
Namun dibalik semua itu
tetap saja aku masih merasa sepi.
Tetap saja aku masih
merasakan rindu yang amat sangat dengan seluruh keluargaku.
Rindu akan keceriaan
yang dulu.
Rindu menikmati
ketenangan suara Alam yang indah..
Tak ada lagi
burung-burung yang berkicau di atas ranting-rantingku..
Tidak ada lagi suara
gemericik aliran sungai yang mencerminkan kejernihannya..
Tidak ada aroma angin
yang sejuk..
Tidak ada lagi..
Yang ada hanyalah suara
keributan..
Suara-suara yang
membuatku tidak tenang..
Hanya ada gumpalan-gumpalan
asap hitam yang keluar dari cerobong-cerobong pabrik..
Dan dari berbagai kendaraan..
Semua suasana itu
menyadariku.
Bahwa sekarang aku
hanyalah sebatang pohon yang pemurung..
Aku hidup sudah sangat
lama.
Banyak yang sudah
berubah..
Termasuk Tubuhku..
Ternyata aku sudah mulai
Menua.
Akar dan ranting-rantingku
sudah mulai rapuh.
Daun-daunku sudah tak selebat dan serimbun dulu..
Aku pun sudah tidak
segagah dulu.
Tubuhku sudah mulai
membungkuk..
Selalu terbesit
dibenakku..
Andai aku ikut menjadi
korban dalam pertikaian di waktu itu..
Andai aku tak dibiarkan
hidup sendiri oleh mereka disini.
Andai aku tidak menjadi
yang terpilih.
Andai di waktu itu aku
bisa memohon kepada mereka.
Aku ingin memohon untuk
membiarkan aku dan seluruh keluargaku untuk tetap hidup.
Memohon untuk tidak menjatuhkan
tubuh kami dengan paksaan dan cara yang
begitu kejam.
Membiarkan kami hidup
sampai daun-daun kami mengering dan berguguran secara alami.
Membiarkan kami untuk
merasakan masa tua kami.
Hidup dengan ketenangan
dan memberi manfaat bagi semua makhluk di bumi..
Tidak ada ketakutan..
Tidak ada kekejian..
Dan tidak ada
Penebangan Liar..
Disini..
Dirumah kami..
Di bumi kita ini.
No comments:
Post a Comment