Thursday, December 5, 2013

Puisi Tentang Mu



Mulutku memang terbungkam saat berhadapan denganmu.
Seluruh panca indra ku seperti pensiun dari fungsinya.
Kakiku terasa tertanam dan sangat melekat pada tanah.
Hingga membuatku sulit untuk beranjak.
Waktu seakan sangat lambat berjalan.
Bukan berhenti tetapi seperti hampir berhenti.
Angin terasa menerpaku dengan derasnya.
Saat mengetahui kedatanganmu.
Aku merasa seperti lumpuh.
Bahkan namamu tak sanggup lagi kuucap.
Aku hanya bisa tersenyum kearahmu.
Hanya namamu yang kutahui saat ini.
Kau seperti sebuah pertanyaan bagiku.
Pertanyaan yang lebih sulit dari soal fisika atau kima.
Akankah kita bisa dekat.
Berbicara satu sama lain.
Kau tak kukenal tetapi hatiku yang mengenalmu.
Keberadaanmu selalu kusadari.
Meski seberapa meterpun itu.
Kau tetap kutahui.

No comments:

Post a Comment